Senin, 28 November 2011

ANALISIS UNSUR UNTRINSIK DAN EKSTRINSIK NOVEL SITI NURBAYA


ANALISIS UNSUR UNTRINSIK DAN EKSTRINSIK NOVEL
SITI NURBAYA
Marah Rusli

A.UNSUR INTRINSIK
1. Tema
 kisah cinta yang tak kunjung padam dari sepasang anak manusia yaitu Siti Nurbaya dan Samsulbahri walaupun terpisahkan oleh jarak dan waktu.
2. Tokoh Karakter dan Penokohan
Siti Nurbaya : baik, rela berkorban demi ayahnya.
Samsulbahri : baik, bijak, rela berkorban demi Siti Nurbaya.
Baginda Sulaiman : pasrah pada nasib, kurang bijak, rela mengorbankan anaknya demi membayar hutang.
Sultan Mahmud : kurang berpikir panjang, tidak bijak dan terlanjur terburu-buru dalam membuat keputusan.
Datuk Maringgih : culas, moralnya bobrok, serakah, jahat.
3. Latar
Latar Tempat : Di kota Padang dan di Stovia, Jakarta (tempat sekolah Samsulbahri)
Latar Waktu : pada masa dimana Kota Padang masih terjadi banyak huru hara juga saat dimana masih banyak pemberontakan – pemberontakan  (diceritakan Datuk Maringgih salah satu dari pemberontak tersebut).
4. Alur
Eksposisi : dua sejoli yang akan berpisah karena Samsulbahri akan menuntut ilmu ke Jakarta.
Insiden Permulaan :  Datuk Maringgih menjadi culas dan menyuruh anak buahnya membakar semua kiosnya.
Penanjakan Laku : Samsulbahri mengetahui Siti Nurbaya menikah dengan Datuk Maringgih
Klimak : Samsulbahri saling bunuh dengan Datuk Maringgih
Penurunan Laku : Samsulbahri ikut terbunuh setelah berhasil membunuh Datuk Maringgih
Penyelesaian : Samsulbahri dikuburkan didekat makam Siti Nurbaya

5. Sudut Pandang Pengarang :
Menggunakan sudut pandang orang ke – 3

6. Gaya Bahasa
Menggunakan gaya bahasa Melayu

7. Amanat
Demi orang-orang yang dicintainya seorang wanita bersedia mengorbankan apa saja meskipun ia tahu pengorbanannya dapat merugikan dirinya sendiri. Lebih-lebih pengorbanan tersebut demi orang tuanya.
Menjadi orang tua hendaknya lebih bijaksana, tidak memutuskan suatu persoalan hanya untuk menutupi perasaan malu belaka sehingga mungkin berakibat penyesalan di akhir khayatnya.

B. Unsur Ekstrinsik

1. Keadaan subjektivitas pengarang yang memiliki sikap, keyakinan, dan pandangan hidup.
Keadaan Subjektivitas: pengarang berusaha melakukan inovasi baru, dengan menggebrak Sastra Indonesia Modern dengan melncurkan novel ini dengan gaya bahasa sendiri. Pandangan hidup penulis adalah pandangan hidup ke depan dan penuh inovasi baru. Dan juga tak terpaut juga terkekang dengan adat istiadat lama.

2. Psikologi pengarang (yang mencakup proses kreatifnya.
Psikologi pengarang: merasa terkekang dengan adat istiadat lama, dan melakukan terobosan dengan mengarang buku novel, “Siti Nurbaya”.
3. Keadaan di lingkungan pengarang seperti ekonomi, politik, dan sosial.
Keadaan yang terjadi: masih terkekang dalam kehidupan adat istiadat yang masih kuno, baik dari segi ekonomi, politik dan sosialnya. Lalu pengarang berusaha membuat terobosan baru dengan karyanya.
4. Pandangan hidup suatu bangsa dan berbagai karya seni yang lainnya.
Pandangan yang terjadi: pada saat itu pandangan karya seni cenderung monoton, dan gaya bahsanya hanya itu saja, jadi Marah Rusli membuat gebrakan dengan memunculkan gaya bahasa Melayu.

7 komentar:

  1. Anda Hobi Memprediksi Angka Togel ? Punya Mimpi Keberuntungan yang Tepat ? Tapi Bingung Cari Bandar Togel Yang Aman dan Terpercaya ?
    Mari Bergabung Bersama Kami di suksestoto,com , Kami Salah Satu
    Untuk Anda Member yang baru bergabung!kami memberikan Promo Khusus yaitu :
    -Bonus New Member 10rb untuk deposit pertama kali 50rb
    Promo Untuk Member Lama dan Member Baru :
    -Bonus Komisi 2% untuk anda yang mengajak Teman bermain.
    -Bonus Diskon Besar Besaran :
    *4D Diskon - 66% Hadiah 1.000 = 3.000.000 ( 1:3000 )
    *3D Diskon - 59% Hadiah 1.000 = 400.000 ( 1:400 )
    *2D Diskon - 29% Hadiah 1.000 = 70.000 ( 1:70 )
    -Bonus Jackpot Mingguan sebesar 2%
    Ayo Pasang angka anda di (S) (U) (K) (S) (E) (S) (4) (D) BO yang sudah terbukti Aman dan Terpercaya,silahkan Add pin BB kami pak 2B4BABF8 / 7B59A173
    salam JP! dari SUKSES4D
    togel singapura

    BalasHapus
  2. Tem dari peperanagan antara samsul bahri dan datok maringgi

    BalasHapus
  3. Gaya Bahasa
    1. Asosiasi
    Asosiasi adalah perbandingan dua hal yang hakikatnya berbeda tapi di anggap sama. Majas ini di tanda dengan : bagai, bagaikan, seumpama, seperti.
    Contoh: Bagai ayam hilang induknya, bagai melihat anjing yang mencuri tulang

    2. Metafora
    Metafora adalah majas perbandingan yagn diungkapkan secara singkat dan padat.
    Contoh: Sekarang bolehkah kita berkecil hati ?



    3. Personifikasi
    Personifikasi adalah majas perbandingan yang membandingkan benda-nema tidak beryawa seolah-olah memiliki sfat-sifat manusia.
    Contoh: Menyambut kedatangan cahaya matahari

    4. Hiperbola
    Hiperbola adalah majas yang mengandung pernyataan yang berlebih-lebihan dengan maksud untuk memperhebat, meningkatkan kesan dan daya penagaruh.
    Contoh: Perubahan mukanya mukanya yang menjadi kaca hatinya.

    5. Pleonasme
    Pleonasme adalah majas yang menggunakan kata-kata secara berlebihan dengan maksud untuk menegaskn arti suatu kata.
    Contoh: Di timpa embun pagi.

    BalasHapus